|
Pouch dengan Bunga dan Lace |
Beberapa minggu yang lalu saya mendapatkan suplier perca katun baru dari Bandung. Dari tampilan di Facebook rupanya suplier ini pemborong katun perca besar yang mengambil potongan sisa garmen dari konveksi dalam jumlah besar.Ini terbukti dalam percakapan kami di inbox dengan besarnya tawaran kilogram yang ditawarkannya. Stok yang dimiliki bahkan sampai puluhan ton untuk berbagai jenis kain.
Proses tawar menawar kami lakukan sampai pada kesepakatan saya memesan katun jepang sebesar 5kg dan dengan tawaran menggiurkan lain saya juga memesan 15kg kain Semi Prancis ukuran 25x 100cm dengan warna pastel dan 5kg renda Solform. Angka yang besar untuk transaksi pertama.
Jarang sekali saya tergiur untuk membeli bahan perca sebanyak ini, mengingat besarnya kebutuhan lain. Namun sungguh saya tergiur dengan harga dan gambar yang disajikan di Facebook. Tertulis disana bahwa ukuran yang akan saya dapatkan untuk katun jepang sebesar 35 sampai 10cm x 100cm asimetris, renda solform dengan warna pastel dan 15kg kain perca semi prancis ukuran minimal 25x100cm. Lebih dari 500an ribu saya bayarkan untuk 25kg kain perca. Lebih menggiurkan adalah saya tak perlu membayar ongkos kirim. Saat itu rasanya sangat bahagia.
terpikir oleh saya bahwa akan banyak karya yang dapat kami hasilkan. saya dan siswa saya. membuat dompet kecil yang biasa disebut pouch, membuat pakaian bayi dengan lace dan kain semi prancis yang lembut, membuat aneka keterampilan dengan renda solform.
Berhari-hari saya tunggu kedatangan 25kg perca ini dengan rasa penasaran dan keingintahuan. Resi ditangan dan dapat dipastikan bahwa paket akan datang dengan segera. Sesampainya dirumah, paket karung berisi 25kg tak sabar ingin saya buka. Dan ternyata...
Katun jepang yang saya dapatkan hanya seukuran 10 sampai 1cm asimetris sepanjang 100cm, sebanyak 5kg. renda solform kondisi koyak dan sambungan sebesar 10cm dengan warna kusam dan 15kg semi prancis dengan warna norak. Ya Allah, saya kecewa benar. Buyar sudah segala bayangan proyek yang kemungkinan bisa kami kerjakan dengan bahagia. Juga saya sangat pesimis akan digantikan dengan yang baru. Bayangan besarnya ongkos kirim, negosiasi yang membuat hati kecewa dan bahkan cacian, benarlah.
Tiga hari, satu minggu setelah komplain diabaikan, sempat dicaci dan dianggap tidak pengalaman, saya menyerah. Seminggu dengan tenaga yang sia-sia dan waktu yang terbuang akhirnya saya berpikir untuk menyerah dengan bahan seadanya membuat proyek kriya untuk siswa. Tentu saja saya jadi kesulitan untuk mengalokasikan waktu untuk bereksperimen dengan perca yang kecil dan norak. (berusaha tertawa bebek)
Dan inilah karya saya yang pertama. Sebuah Pouch asimetris yang saya tambahkan bunga dan lace sebagai penyeimbangnya. Produk ini murni handmade, tidak bisa digandakan dan hanya satu, sebab motif katun terbatas dan bentuk kain juga tak karuan. Baru kali ini saya membuang sia-sia banyak bahan sebab bentuk tak beraturannya tak memungkinkan lagi untuk dibuat karya. Namun kreatifitas tak boleh mati. Masih banyak waktu untuk mengeksplorasi lagi dan lagi.
Saya juga memposting karya ini di Instagram di akun saya @hijlover. Saya akan menunjukkan beberapa tips mencari suplier perca dan kain potongan anti kecewa. Tunggu di catatan saya selanjutnya.