Jumat, 26 Agustus 2016

Kokology, Permainan Psikologi

Kokology : ko kol' ojo \ kata benda kokoro, pikiran, semangat, perasaan + yunani - logia, ilmu) 1 seri permainan psikologi yang dirancang untuk menyingkap emosi dan sifat tingkah laku seseorang, 2. Istilah populer untuk tingkah laku manusia atau respon situasional-kokologist kata benda, kokological kata sifat kokologize, kata kerja intransitif

Mata pikiran memandang 2 arah, pertama kedunia untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan dan orang orang sekeliling. Kedua melihat kedalam, yaitu memandang dunia yang tersembunyi dalam diri mereka. Mata kita, yang digunakan untuk menyelidiki cara kerja pikiran, mempertimbangkan apa yang mungkin dipikirkan oleh orang lain, meramalkan masa depan manusia suatu hari nanti,

Isamu Saito, profesor universitas Rissho membuat permainan psikologi   digunakan dan dirancang untuk membantu membuka mata hati dan mempertajam pengamatan. Menurut Isamu Psikologi memungkinkan orang mempelajari dan mengerti pikiran baik pikiran dirinya sendiri maupun pikiran orang lain.

Kokology adalah permainan psikologi yang menggunakan pendekatan yang menyenangkan dan mudah sehingga memungkinkan semua orang mengalami dan menikmati dunia pikiran, dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan pendekatan permainan.

Sebagai contoh diberikan suatu pertanyaan bahwa ada beberapa warna, kemudian kita diminta untuk memilih. Berdasarkan psikologi warna akan dijabarkan bagaimana anda sebenarnya. Selanjutnya tulisan ini akan diperdalam lagi


Paksa Dirimu Sekarang Juga

Paksa dirimu, bagaimanapun susahnya, bagaimanapun rintangannya. Ide tulisan kali ini disebabkan karena hampir seminggu saya tidak menghasilkan tulisan sama sekali, saya tidak membaca, saya tidak mereview berita, saya tidak mengulas bahkan saya tidak konsentrasi menuliskan komentar untuk film yang saya tonton. Pikiran saya terlalu terpusat pada bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang tak kunjung selesai sejak minggu lalu. Yap, tugas menulis.

Sejak tugas menulis memenuhi otak saya, saya begitu antusias, atau mungkin terlalu terfokus pada bagaimana menyelesaikan tugas itu. Mengacu pada satu web pushyourself dot com, saya merasa perlu membagikan cerita bahwa setiap kita ternyata memiliki talenta lain yang dapat dibangkitkan. Bagaimana caranya. Tips berikutnya akan saya tuliskan setelah saya melakukan segaimana yang saya baca. Semangat


10 Kesalahan ber-Instagram

Catatan kali ini adalah mengenai sepuluh kesalahan dalam ber-Instagram.

Jika anda adalah seorang crafter, pebisnis atau penyuka jejaring sosial, berikut ini adalah 10 kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna sosial media, terutama Instagram

1. Follow for follow
Pernahkah anda mendengarnya? Hastag #F4F atau #Followfor follow biasa digunakan oleh sebagian pengguna Instagram untuk menjaring pengikut. Menggunakan tools F4F yang betebaran atau menggunakan jasa admin untuk mengajak orang mengikuti akun anda. Sebaiknya jangan lakukan. Sebab bagaimanapun juga mereka bukanlah target market anda, dan sama sekali tak akan berminat untuk membeli produk anda. Tujuan mereka hanya pengikut untuk kemudian akun anda di unfollow suatu hari nanti.

2. Follback Ya...
Pernahkah anda mendapati ajakan ini? Atau komentar ini? Abaikan saja, sebab popularitas tidak ditentukan sebanyak apapun anda memfollback, atau sebesar apapun perhatian anda pada penggemar. Beranda anda akan penuh dengan informasi yang tak penting dan tak anda kenali. Fokuskan pada siapa dan apa tujuan jejaring sosial anda. Kecuali jika anda mengenal betul dan berharap menjalin keakraban denga akun yang mengajak anda, jika tidak, lupakan!

3. Men-tag sembarang orang
Satu fitur yang dimiliki oleh instagram adalah tagging atau menandai foto anda dengan orang lain. Namun akan menjadi masalah jika anda sembarangan menandai foto anda dengan orang lain. Instagram adalah sosial media yang nyaman yang tentu saja penggunanya ingin privasinya dilindungi. Menandai sembarang orang menyebabkan akun anda diblokir

4. Membeli Pengikut
Waspadai akun yang ditawarkan pada anda. Seringkali onlenshop baru hadir tiba-tiba dengan follower yang besar. Membeli follower sama sekali tidak akan meningkatkan penjualan anda, anda hanya akan di unfollow kemudian dan tak akan mendapatkan keuntungan apapun

5. Prasangka Buruk
Sudah banyak bahasan di jejaring sosial, akibat buruk menshare perasaan buruk atau perasaan sedih dan kecewa anda atau posting negatif. Jangan menuliskan apapun yang menyebabkan anda terlihat lebih buruk nantinya.

6. Over Posting
Batasi postingan sehari sampai 4x dengan jumlah foto yang terbatas 2 sampai 4 foto. Memposting banyak foto termasuk tindakan spam yang menyebabkan banyak followers anda lari.

7. Jarang Posting
Kalau anda berbisnis menggunakan Instagram pastikan anda rutin posting produk anda. Memposting sekali-kali akan menyebabkan akun anda ditinggalkan. Usahakan setidaknya sekali dalam sehari

8. Postingan Buram
Meski harapan anda adalah memposting langsung, namun perhatikan kualitas gambar. Kualitas gambar yang buruk menyebabkan akun anda ditinggalkan. Menunjukkan kalau olshop anda tidak profesional

9. Menjual belikan akun anda
Tujuan anda mungkin uang, namun Instagram juga akan melakukan pengecekan dengan dasar kenyamanan bersama. Meski jarang sekali akun yang dijual bermasalah, namun beberapa akun yang berfollower tinggi rupanya adalah hasil hacking yang pemilik aslinya tak merelakan dan terus membuntuti anda. Waspadai dan simpan uang anda

10. Berjualan terang-terangan
Istagram pada dasarnya adalah jejaring sosial, yang menghubungkan anda dengan banyak orang. Manfaatkan saja sebagai link ke toko online anda dengan membeli domain, ada banyak domain murah yang bisa anda beli. Atau pakai blog gratisan. Jangan terang-terangan berjualan di Instagram. Sudah banyak olshop berfollowers ribuan bahkan ratusan ribu yang tiba-tiba hilang.

Demikian 10 kesalahan yang banyak dilakukan orang untuk memulai ber-instagram. Tetap semangat berusaha, banyak jalan rezeki dan trik halus jual beli di jejaring sosial. Nantikan di catatan selanjutnya


Minggu, 07 Agustus 2016

Mencari Suplier Perca, Antara Kreatifitas dan Kecewa

Pouch
Pouch dengan Bunga dan Lace
Beberapa minggu yang lalu saya mendapatkan suplier perca katun baru dari Bandung. Dari tampilan di Facebook rupanya suplier ini pemborong katun perca besar yang mengambil potongan sisa garmen dari konveksi dalam jumlah besar.Ini terbukti dalam percakapan kami di inbox dengan besarnya tawaran kilogram yang ditawarkannya. Stok yang dimiliki bahkan sampai puluhan ton untuk berbagai jenis kain.

Proses tawar menawar kami lakukan sampai pada kesepakatan saya memesan katun jepang sebesar 5kg dan dengan tawaran menggiurkan lain saya juga memesan 15kg kain Semi Prancis ukuran 25x 100cm dengan warna pastel dan 5kg renda Solform. Angka yang besar untuk transaksi pertama.

Jarang sekali saya tergiur untuk membeli bahan perca sebanyak ini, mengingat besarnya kebutuhan lain. Namun sungguh saya tergiur dengan harga dan gambar yang disajikan di Facebook. Tertulis disana bahwa ukuran yang akan saya dapatkan untuk katun jepang sebesar 35 sampai 10cm x 100cm asimetris, renda solform dengan warna pastel dan 15kg kain perca semi prancis ukuran minimal 25x100cm. Lebih dari 500an ribu saya bayarkan untuk 25kg kain perca. Lebih menggiurkan adalah saya tak perlu membayar ongkos kirim. Saat itu rasanya sangat bahagia.

terpikir oleh saya bahwa akan banyak karya yang dapat kami hasilkan. saya dan siswa saya. membuat dompet kecil yang biasa disebut pouch, membuat pakaian bayi dengan lace dan kain semi prancis yang lembut, membuat aneka keterampilan dengan renda solform.

Berhari-hari saya tunggu kedatangan 25kg perca ini dengan rasa penasaran dan keingintahuan. Resi ditangan dan dapat dipastikan bahwa paket akan datang dengan segera. Sesampainya dirumah, paket karung berisi 25kg tak sabar ingin saya buka. Dan ternyata...

Katun jepang yang saya dapatkan hanya seukuran 10 sampai 1cm asimetris sepanjang 100cm, sebanyak 5kg. renda solform kondisi koyak dan sambungan sebesar 10cm dengan warna kusam dan 15kg semi prancis dengan warna norak. Ya Allah, saya kecewa benar. Buyar sudah segala bayangan proyek yang kemungkinan bisa kami kerjakan dengan bahagia. Juga saya sangat pesimis akan digantikan dengan yang baru. Bayangan besarnya ongkos kirim, negosiasi yang membuat hati kecewa dan bahkan cacian, benarlah.

Tiga hari, satu minggu setelah komplain diabaikan, sempat dicaci dan dianggap tidak pengalaman, saya menyerah. Seminggu dengan tenaga yang sia-sia dan waktu yang terbuang akhirnya saya berpikir untuk menyerah dengan bahan seadanya membuat proyek kriya untuk siswa. Tentu saja saya jadi kesulitan untuk mengalokasikan waktu untuk bereksperimen dengan perca yang kecil dan norak. (berusaha tertawa bebek)

Dan inilah karya saya yang pertama. Sebuah Pouch asimetris yang saya tambahkan bunga dan lace sebagai penyeimbangnya. Produk ini murni handmade, tidak bisa digandakan dan hanya satu, sebab motif katun terbatas dan bentuk kain juga tak karuan. Baru kali ini saya membuang sia-sia banyak bahan sebab bentuk tak beraturannya tak memungkinkan lagi untuk dibuat karya. Namun kreatifitas tak boleh mati. Masih banyak waktu untuk mengeksplorasi lagi dan lagi.

Saya juga memposting karya ini di Instagram di akun saya @hijlover. Saya akan menunjukkan beberapa tips mencari suplier perca dan kain potongan anti kecewa. Tunggu di catatan saya selanjutnya.